Kamis, 16 Juni 2011

sepenggal cerita untukmu..

16 juni 2011, 07:48

hari ini aku menyadari satu hal.. yang aku kira selama ini adalah suatu kebodohan, ternyata membawa berkah dan pelajaran, dan kini kusebut itu anugerah.
Allah memberikan hidayah itu melalui cinta yang selama ini aku susun rapi dalam lemari hatiku…

dia membuatku menemukan diriku, aku berterimakasih pada dia. tapi aku lebih bersyukur dan ingin rasanya tak berhenti bertasbih pada-Nya. Dia menunjukkan padaku kekuatan cinta yang sesungguhnya. Tiga tahun kulewati hari-hari yang menakjubkan, dan lebih tepatnya berwarna warni seperti pelangi, sungguh indah…

Allah menghadirkan dia ke dalam hidupku secara perlahan, menjadikannya teman berbagi berbagai hal. awalnya aku yang ingin membawa dia ke dalam komitmen hidup aku…”berpacaran setelah menikah”…. dan ternyata, aku yang menyalahi komitmenku sendiri, sungguh aku menyesal dan tak akan aku ulangi lagi, cukup satu kali.

dia dengan sabar selalu mengingatkan aku tentang cinta yang hakiki, cinta Illahi….
aku sadar dan aku tahu, tapi waktu itu aku salah menilai.. dia yang ingin menyelamatkanku, malah aku anggap sebagai orang yang menjatuhkanku, ya Robb, ampunilah aku….
sekarang aku menyadari, sikapnya yang terkadang keras dan kata-katanya yang terkadang membuatku merasa bodoh…ternyata itu adalah cara dia menunjukkan kepeduliannya kepadaku. waktu berjalan, aku menyadari bahwa aku memang menyayanginya… hingga detik ini aku masih memiliki perasaan itu, banyak hal yang terjadi selama kami bersahabat. Entah itu menyenangkan, menyedihkan, mendebarkan, ataupun mengejutkan…

satu hal yang aku sesalkan, keegoisanku selama ini… aku tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya? aku hanya memikirkan diriku sendiri, bagaimana mungkin aku diam tapi justru itu menunjukkan bahwa aku ini memaksakan kehendakku…
sungguh, perlu dia ketahui… dia yang membuatku berubah seperti sekarang ini, dengan mengenal dia, aku semakin mencintai sesuatu yang Allah ridhoi…

yang tidak dapat dihapus imageku di dia, adalah aku sama sekali tidak dewasa. seandainya dia tahu, terkadang dalam kesendirianku, aku berpikir, aku harus membatasi diri dalam berbagai hal, karena itulah yang seharusnya aku lakukan. perlahan aku mengurangi intensitas komunikasi dengan dia. awalnya bisa dikatakan hampir setiap hari kami berbicara lewat telepon, tapi beberapa bulan ini aku sengaja menguranginya, bisa dikatakan mungkin hanya satu bulan sekali.
terkadang aku juga mencoba untuk tidak berkirim sms, tapi masih belum bisa, bahkan kemarinpun sudah 9 hari aku mencoba, tapi gagal lagi…

perasaan khawatir menjadi alasannya, kemarin pagi perasaanku tidak enak, bawaanya berdebar-debar. dan keadaan itu sama ketika beberapa bulan yang lalu dia kecelakaan. malam pada saat dia kecelakaan, perasaanku tidak karu-karuan… dan kemarin aku takut terjadi sesuatu dengan dia. aku menanyakan kabar, tapi sampai detik ini belum dibalas.
apakah dia membenciku? entah apa yang ada dipikirannya sekarang tentang aku… perlu dia tahu, selama 10 hari ini aku ingin menjemput hidayah-Nya, aku mulai membatasi diri bukan karena kecewa atau membenci dia, sekarang aku hanya ingin melakukan sesuatu yang Allah ridhoi. dan aku memperlakukan hal itu bukan cuma sama dia, semua teman lelaki yang ada, aku batasi… aku tidak mau lagi menerima telepon dari mereka, karena aku takut dengan suaraku yang kebanyakan membuat mereka berpikir macam-macam.

mungkin aku akan bersikap seperti ini selamanya, sampai aku menemukan pasangan hidup aku, karena setelah itu dialah yang akan menentukan hidupku dan membimbingku. dan dia, aku harus meyakinkan hatiku bahwa perasaan yang ada di hatiku ke dia itu benar-benar karena Allah, bukan karena hal lain yang duniawi.
dan lagi, aku mulai menikmati apa yang aku lakukan sekarang, dan inilah jalan yang membuatku tenang. semoga dia mengerti dan memahami maksud dari pilihanku ini. aku menjauh bukan karena membenci, tapi karena aku ingin ada batasan di antara kami, biar perasaan ini tidak menguasai batinku lagi. aku takut Allah cemburu dan tidak memandangku lagi.

aku ingin melalui jalan Allah aku mencintaimu dengan sederhana, dengan jalan yang Allah ridhoi. hingga detik inipun aku belum menemukan alasanku menyukai dia, karena semua terjadi begitu saja, mengalir apa adanya.
jika Allah berkehendak kita bersama, insya Allah di pintu pernikahanlah kita akan dipertemukan, dan nantikan aku di penghujung penantian… sekali lagi, itupun jika Allah menghendaki….

dan mungkin saja takdir Allah menghendaki yang lain untuk aku, jadi sampai kapanpun aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan hidup aku dan juga dia....
saat ini, yang aku lakukan hanyalah merubah hidupku untuk lebih baik, karena lebih kupilih cinta-Nya untuk mengisi hari-hariku.... kedamaian seperti inilah yang aku cari selama ini, maaf jika caraku menurutmu salah, tapi inilah yang harus aku lakukan... aku lebih takut kehilangan cinta-Nya dari apapun di dunia ini... apa yang aku miliki sekarang jauh lebih dari cukup, aku belum membutuhkan yang lain... waktu itu akan datang dengan sendirinya... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar